Rindu Pulang // Jakarta City.

Gue termasuk orang yang jarang banget homesick. Sebagai mahasiswa rantau yang jarak antara kampus dengan rumah sekitar 600km-an lebih, kesempatan untuk pulang ke rumah itu langka banget. Kalau merantaunya ke kota yang deket-deket kayak Bandung atau Bogor, bisa lah seminggu sekali atau sebulan sekali pulang ke rumah. Kalau perantau macam gue gini, libur 5 hari aja belum tentu bisa pulang. Jangankan 5 hari, seminggu aja belum tentu. Gimana sama temen-temen yang kuliah di luar negeri ya? Setahun sekali kayaknya pulangnya ya...

Sewaktu gue libur semester ganjil, tepatnya libur semester 2 ke semester 3, gue pernah liburan hanya 2 minggu. Padahal, jatah yang dikasih sama kampus itu 3 bulan. Kenapa gue cuma libur se-sebentar itu? Gue ikut kepanitiaan ospek univ. Itu memang kepanitiaan gede. Panitianya sendiri bisa 600 orang sendiri untuk nge-handle 15.000 lebih mahasiswa yang masuk pada saat itu. Memang konsekuensi juga, kalau ikut kepanitiaan besar kayak gitu, persiapannya harus jauh-jauh hari, makanya panitia cuma dikasih libur 2 minggu aja. Tapi, gue sama sekali gak menyesal dengan keputusan yang gue ambil. Gue sangat bersyukur karena dengan ikut kepanitiaan gede dari univ, gue bisa dapet pengalaman yang berharga banget yang belum tentu orang lain bisa dapetin dan gue dapet banyak temen baru dari situ. I'm blessed!

Kalau sekarang, libur yang sebentar itu, gak kerasa banget. Tau-tau udah masuk kampus lagi aja padahal kayaknya baru aja libur. Karena, memang gue baru banget ngerasain liburan yang bener-bener libur full tanpa ada kegiatan apa-apa itu sewaktu libur semester genap waktu lebaran tahun lalu, bulan Juni. Baru kali itu gue ngerasain bener-bener yang namanya liburan tanpa ada halangan dan itu ternyata enak banget :(((. Liburan 2 bulan yang bener-bener bikin relax dan gak mikirin apapun.. Dengan begitu, banyak waktu yang bisa dihabiskan sama keluarga, teman-teman, organisasi dan banyak lainnya.

Semester 5 itu adalah semester dimana waktu, pikiran, otak, uang dan perasaan bener-bener dikuras untuk kuliah dan tugas bagi setiap mahasiswa. Karena, di semester itu, bener-bener puncak dimana semua mata kuliah itu penting, sulit dan butuh pemahaman ekstra. Kalau gak begitu, nilai yang jadi taruhannya. Hampir gak ada libur sama sekali, even weekend pun dipake untuk praktikum, survei ataupun fieldtrip. Salah satu prinsip hidup gue adalah "jalanin aja dulu". Tapi, di semester itu, prinsip itu hamper goyah karena memang bener-bener nguras semuanya. Capek banget. Tapi ya, semakin tua semester di kuliah, semakin sibuklah mahasiswanya. Emang sudah kodratnya begitu kali ya..

Sewaktu jeda UTS semester 5 di bulan Oktober, ada libur 6 hari. Banyak temen-temen gue yang pulang ke rumah masing-masing atau anak rantau bilangnya pulang kampung. Tapi, gue lebih memilih untuk stay di Malang ketimbang pulang ke Jakarta. Alasan gue adalah, nanggung, bentar lagi juga ke Jakarta.. Lagian, liburnya juga cuma sebentar, cuma 6 hari doang. Tapi, di hari libur itu gue sempet ngerasa nyesel karna, kenapa gue gak pulang aja ya? Gue juga pingin pulang kayak yang lain... Cuma ya, rasa nyesel itu lama-lama ilang juga karna setelah libur di hari ke 4 dan 5, udah mulai kembali ujian lagi. Jadi ya, gak berasa juga ternyata libur 6 harinya.

Sekarang, gue udah semester 7. Bener-bener officially semester 7 dan semester tua. Kerjaan gue sekarang adalah nyusun laporan magang, jadi asisten praktikum dan mulai nyusun bahan untuk skripsi. Well, gak berasa juga sih tau-tau udah semester 7 aja. Lalu, dengan kegabutan yang gue alami sekarang ini, gue jadi kangen rumah.. Gue memang ada libur sebelum magang ini. Liburnya sekitar 3 minggu kalo ga salah deh, dari sebelum lebaran sampe tanggal 24 Juni. Ya, hitung sendiri aja lah ya para pembaca gue liburnya dari tanggal berapa, hehe.. Gue merasa, libur 3 minggu ini sebentar banget, bener-bener sebentar. Tapi, selama gue magang, gue disamperin sama ibu gue yang dimana yaa bisa lah ngobatin kangennya gue sama rumah..

But, the main point is.. I miss Jakarta, so much. Gue kangen Kota Jakarta. Kota dengan segala kepadatannya, kebisingannya, kemacetannya dan segala hiruk pikuknya. Gue memang suka banget sama kota. Entah apapun kota itu. Gue merasa,  ada rasa, perasaan, pikiran dan sudut pandang yang berbeda kalau melihat sebuah kota. Karena, setiap kota dan di setiap sisi pasti punya feel yang beda dan punya cerita yang beda juga. So far, gue baru menetap dalam jangka waktu yang lama di 3 kota yang berbeda di Indonesia. Pertama, Jakarta. Kedua, Malang dan ketiga, Surabaya. Every single spot in the city has a story. And it's memorable. Gue bisa aja senyum-senyum sendiri ataupun berimajinasi dengan kota-kota itu. Tapi, gak ada yang bisa ngalahin Jakarta, gak bisa. Jakarta has an own place in my heart and in my mind. Sangat cinta gue dengan Jakarta. Kalau dideskripsikan kenapa gue bisa cinta dengan kota itu, karena kota itu adalah tempat kelahiran gue, kota itu punya banyak fasilitas yang update dan trend yang gak setiap kota punya, kota itu dimana "ibu" dari negara ini dan kota itu dimana gue dibesarkan. Memang terkesan materialis, tapi setelah gue bandingkan dengan kota lain yang pernah gue tinggali, gue memang tidak bisa lepas dari yang namanya fa-si-li-tas. Karena, itu menunjang sekali untuk hidup gue. Gue tumbuh dengan budaya Jakarta dan gue banyak belajar dari setiap sisi yang ada di dalamnya. Sisi dimana gue bersyukur dengan segala nikmat yang gue punya, sisi dimana ada keindahan di dalamnya dan sisi yang menurut gue unik yang gak setiap kota punya. Abstrak banget memang gue mendeskripsikannya, tapi buat kalian yang pingin tau kayak apa Kota Jakarta yang sesungguhnya, u have to stay there for a while. A month or a year maybe enough. Memang, harus lama untuk mengetahui sisi yang gue maksud itu. Pergilah keliling Jakarta pakai kendaraan umum, pergi ke tempat yang high class sampai kumuh kalau perlu, untuk melihat keindahan dari ibu kota ini.

Hal yang paling gue kangenin dari Jakarta adalah, suasana di malam hari. OMG, it is so BEAUTIFUL. Absolutely no doubt. Kangen dengan orang-orang didalamnya terutama. Kangen keluarga, teman-teman. Kangen yang gak bisa gue ungkapkan seberapa kangennya. Kangen rumah juga. Kangen sama hiruk pikuk Jakarta. Kangen sama kota yang gak pernah tidur ini. Kangen pulang.


There's no better place than coming home.
There's no place that you really feel belong to than coming home.
I miss home, I wanna go home.
I miss with the mess of Jakarta City.
Even though people said that Jakarta is a mess, i'm still in love with that.
I never thought that Jakarta is a mess.
If u travel in Jakarta City, like around the city, you will find the beautiful on it.
Like, it could never found in other place, never.
I miss my family, my friends.
It couldn't be explained.
Maybe, it just Jakarta's people who could feel.
Maybe it's because I have a lot of free time so I missed home.
There's no place like you, Jakarta.
I miss you, already.

(I rarely took a picture of Jakarta. I took this picture (the first time captured of Jakarta City) on 20th June 2018. This is the best so far)




Comments

Popular posts from this blog

Pembangunan Pertanian Basis Ekonomi Indonesia

Secure

Support System