The Attorney (Korean Movie) - Review

Hello semuanya!
Kali ini gue akan bahas film Korea lagi (bukan serial ya guys) yang judulnya The Attorney (Byeonhoin).
Jujur aja, sebelumnya gue gak tau banyak soal film Korea. Gue pun hanya nonton beberapa film yang terkenal aja  seperti Parasite, Kim Ji Young Born 1982 dan Cheese In The Trap.

Terus, kenapa gue bisa tau ini film? Jadi, ketika gue habis selesai nonton Itaewon Class, gue search di Youtube soal Itaewon Class, kayak review, interview, behind the scene, sampe Youtube nya Park Seo Jun hehe. Terus, ada satu video yang muncul dari Korea Reomit (shout out to Korea Reomit, Mas Hansol!) yang ngebahas soal serial atau film-film yang temanya serupa dengan Itaewon Class, yaitu tentang pengungkapan kebenaran. Memang menjelang akhir drama Itaewon Class akhirnya kebenaran terungkap ya soal apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu (buat yang belum paham, mungkin bisa di tonton dulu drama nya hehe). Terus, Korea Reomit mengusulkan salah satu film yaitu The Attorney yang tema nya mengungkap kebenaran kasus komunis. Dan, akhirnya gue tonton deh karena gue tertarik sama cerita nya.

So, daripada kepanjangan intro, mendingan langsung aja ke review nya!


Source : Asianwiki

The Attorney (Byeonhoin)
Korean Drama. 2013. December 13 (KOR)
Drama
127 Menit. 

Director : Yang Woo Seok
Writer : Yang Woo Seok, Yoon Hyun Ho, Lee Jung Hwa
Producer : Choi Jae Won, Jung Moon Goo
Network : Next Entertainment World
Cast : Song Kang Ho, Kim Young Ae, Im Si Wan, Kwak Do Won, Oh Dal Su
Source : Asianwiki

Sinopsis : 
Song Woo Seok (Song Kang Ho) adalah seorang pengacara pintar di bidang perpajakan yang oritentasi hidupnya adalah mencari uang. Song Woo Seok suka sekali makan gukbap (rice soup) milik Choi Soon Ae (Kim Young Ae) sejak masih hidup susah sampai sukses. Ia pun juga anak pemilik restoran yaitu, Park Jin Woo (Im Si Wan). Suatu ketika, Park Jin Woo ditangkap atas tuduhan mendukung anti-pemerintahan dan komunis. Park Jin Woo di siksa dan diadili. Mengetahui hal tersebut, Song Woo Seok bersimpati dengan menjadi wakil dari Park Jin Woo dengan menjadi pengacara eksklusif Jin Woo.

Source : Asianwiki

Cast : 
Song Kang Ho as Song Woo Seok
Kim Young Ae as Choi Soon Ae
Kwak Do Won as Cha Dong Young
Im Si Wan as Park Jin Woo

Review ini merupakan honest review dan review ini mengandung SPOILER. Jadi, gue ingatkan, kalau gak mau kena spoiler mendingan di tonton dulu biar gak kena bias dari gue ehehhe.

Story
Film ini diangkat dari kisah nyata di tahun 1980 dari kejadian yang menimpa Mantan Presiden Korea Selatan, Roo Moo Hyun. Film ini sukses besar di Korsel karena berhasil ditonton >10 juta penonton di Korsel dan memenangkan award di festival film bergengsi di Korsel. Di awal film, penonton disuguhkan scoring setting yang fun tentang Woo Seok yang ingin menjadi pengacara di Busan. Cerita yang di bangun sangat santai yang membuat penonton enjoy nonton di menit-menit awal. Di bagian ini pun mengandung bawang, jadi siapkan tisu yah wkwk. Alur cerita yang disampaikan jelas dan mengalir begitu aja. Penonton gak di tuntut untuk banyak berfikir disini. Karena alur cerita yang di bangun go with the flow, penonton gak bakal berasa kalau pace dari menuju inti cerita lumayan lama. Sekitar 40 menit awal, baru konflik sebenarnya mulai muncul. Oiya di awal film, mungkin kalian akan ngerasain Dejavu dengan antar pemeran ya =D

Gue sempet merasakan hal minor dimana sebenarnya konflik dari film ini rada kurang jelas. Karena, tiba-tiba aja terjadi keributan dan kemudian masalahnya menjadi "tuduhan palsu atas komunis". Kurang di bangun secara jelas apa motif peran antagonisnya yaitu si Cha Dong Young (Kwak Do Won) yang tiba-tiba menangkap anggota klub buku dan kebetulan ada Jin Woo di dalam nya, hanya karena di tuduh buku-buku yang di pakai di klub tersebut mengandung isi anti-pemerintahan dan komunis. Mungkin karena di masa itu, pemerintahan otoriter masih marak-maraknya. Sebenarnya, lebih ke politik Korea Selatan sihya backgroung story nya pasa masa itu, dan gue kurang paham betul apa yang terjadi di masa itu. Sehingga kemungkinan, karena pemerintahannya yang otoriter, pelanggaran seperti mendukung anti-pemerintahan dan komunisme menjadi ancaman banget buat Korsel. Cuma, karena hal itu krusial banget, selama gue menonton, gue terus berfikir sebenarnya apa sih alasan mereka ngelakuin hal itu? Lebih ke, orang yang tidak bersalah di hukum atas kasus tertentu. 

Tapi, setelahnya, penyelesaian masalahnya begitu jelas dan cerita yang dibangun sangat solid, yang bikin para penonton gak rela buat ninggalin layar. Ditambah dengan dialog-dialog pemain yang menurut gue, WOW sekali, bikin gue impressed sendiri ketika menonton. Film ini juga menyajikan drama persidangan yang nerve-racking, seru dan juga bikin penasaran. Di sini juga kalau penonton sadar, ada adegan yang diambil one-take yang kece banget. Pengambilan kameranya ngebuat drama persidangan yang dihadirkan tambah tegang sekaligus menarik buat diikutin. Film sukseg banget di adegan one-take nya karena ngebikin penonton gak sadar kalau sebenarnya adegan itu diambil dengan one-take. Ditambah, dengan dukungan script nya yang tambah ngebikin penonton terkesan dengan filmnya.

Di film ini, gak cuma tentang drama persidangan atas pengungkapan tuduhan komunis aja, tapi penonton juga diajak buat mengikuti perkembangan karakter Song Woo Seok. Awalnya Woo Seok merupakan orang yang gak peduli selain dengan keluarga, kerja dan uang nya, tapi karakter Woo Seok juga berubah menjadi orang yang punya empati dan mengedepankan humanity dan justice. Hebatnya, disini penonton mungkin ga akan sadar kalau sebenarnya karakter Woo Seok ini udah develop sangat jauh dari pertama kali dia berkeinginan menjadi pengacara. Seakan-akan, film ini adalah Woo Seok's journey yang didokumentasikan dengan sangat baik.

Banyak terjadi plot twist di film ini bahkan sampai ke endingnya. Meskipun bukan happy ending yang dimana semua karakternya sama-sama untung, dan antagonis mendapatkan hukuman dari perbuatannya, malah kita dibawa ke dalam emosi dan journey Woo Seok dimana dia sangat ingin menegakkan keadian di negaranya sendiri. Penonton pun jadi tau about the ugly truth about Korsel pada zaman itu.

Overall, film ini sangat sangat BAGUS dan kandidat film favorit gue. Film yang mengangkat tema politik yang mungkin penyajiannya klise dalam bentuk drama. Tapi karena script dan sinematografinya indah banget, film ini jadi menarik banget untuk dipantengin. Di luar dari hal minor di atas, cerita yang disajikan membuat penonton betah dua jam lebih nonton filmnya sampai habis.

Character
Disini, gue akan membedah karakternya sesuai dengan gambar cast film yang ada di atas. Di mulai dari 
  • Song Kang Ho as Song Woo Seok. Satu kata yang bisa gue kasih ke Song Kang Ho adalah, BUNGLON. Jujur aja, gue baru nonton dua filmnya dia, yaitu The Attorney dan Parasite dan dia berhasil di keduanya. Aktingnya bener-bener mendalami banget dan Kang Ho deliver the character(s) well executed. Di awal film dimana dia adalah orang ambisius untuk uang, lalu gelisah karena sesuatu terjadi sampai dia passionate banget untuk ngebela Jin Woo dan ngebuktiin kalau sebenarnya dia gak bersalah. Song Kang Ho bener-bener nyawa di film ini. Mungkin kalau pemeran Song Woo Seok bukan Song Kang Ho, vibe dari film ini bakalan beda.
  • Kim Young Ae as Choi Soon Ae. Karakter ibu-ibu yang sayang banget sama anaknya karena emang dia tinggal berdua. Soon Ae keliatan desperate banget ketika anaknya hilang. Bener-bener menggambarkan rasanya ibu yang kehilangan anaknya sampai cari-cari anaknya kayak orang gila dan ingin anaknya diadili dan diperlakukan secara layak. Gak neko-neko dan mampu menyeimbangi karakter dari Song Kang Ho. Kacau, keren banget!
  • Kwak Do Won as Cha Dong Young. Diceritakan bahwa Dong Young adalah seorang inspektor polisi yang reputasinya bagus di kepolisian. Gue sebenernya kurang mengerti sih, kenapa dia jadi pemerintah yang kejam. Seperti yang gue sampaikan sebelumnya, kurang dibangun sebenarnya apa motif dari kejahatannya. Berdasarkan film, dia menjadi jahat karena suruhan negara a.k.a orang-orang pemerintahan yang punya kepentingan lain di samping rakyat. Tapi, Kwak Do Won berhasil banget menjadi karakter yang keji, ambisius dan gak berbelas kasih. Sukses banget bikin penonton kesel sama karakter ini.
  • Im Si Wan as Park Jin Woo. Meskipun jadi korban, karakter Jin Woo gak terlalu banyak dapat eksposure. Digambarkan kalau Jin Woo ini punya spirit yang tinggi untuk melawan korup di negaranya dan sayang banget sama ibunya. Tapi, mungkin memang harusnya porsi dari Jin Woo gak terlalu banyak di film ini, karena dia adalah korban yang posisinya di penjara. Meskipun jatah screen time nya sedikit, tapi setiap kali dia muncul, aktingnya bener-bener powerful. Permainan emosinya juga dapet banget yang ngebikin emosi di film ini lebih intens. 
Pemeran pendukung disini juga bukan cuma tempelan doang tapi juga punya impact nya ke film ini. Bahkan sampai ke istri dari Woo Seok pun punya andilnya sendiri di film ini. Pemeran pendukungnya sukses ngebikin akting pemeran lainnya jadi lebih outstanding dan jadi pelengkap dari cerita di drama ini.

Afterfeeling
Jujur aja, gue nonton film ini dua kali sebelum akhirnya menulis reviewnya. First impression gue sama film ini, film ini sukses banget ngebawa emosi penonton dari happy, bingung, sedih, marah dan juga bahagia. Ibaratnya nonton film ini kayak naik roller coaster sambil makan permen nano nano. Gak cuma emosi aja yang dimainkan, tapi juga bisa ngebikin penonton deg-degan karena intens nya drama yang disajikan.

Buat gue, film ini mengajarkan tentang bagaimana Woo Seok bisa berpegang teguh dengan prinsip hidupnya dan tau hidupnya mau dibawa kemana. Sesimple dia tau mau pindah kemana ketika dia punya banyak uang dan dia tau bisnis real estate nya udah gak rame lagi, dia banting setir jadi pengacara pajak. Gak cuma pintar otak doang, tapi juga pintar bicara dan membaca kondisi.

Disini kita juga diajarkan penting untuk tau tentang politik agar gak gampang dibodohi dan tau harus memilih pemimpin yang tepat. Tapi, gak bisa disalahin juga kalau kondisi pada zaman itu, Korsel belum jadi Korsel yang sekarang. Karakter Woo Seok juga ada pelajaran yang bisa diambil, yaitu kita harus tekun, pantang menyerah, sabar dan pintar-pintar cari peluang untuk megembangkan bisnis yang kita punya. Kita juga harus percaya sama apa yang menurut kita benar. Meskipun gak mudah dan gak gampang untuk menjadi "organik" dan mengungkapkan kebenaran, pada akhirnya pasti ada orang-orang yang mendukung itu.

Score
Film The Attorney gue kasih skor 9/10. Meskipun ada hal minor yang cukup krusial, overall gue sangat menikmati dan in love dengan film ini. Gue sangat merekomendasikan film ini ke kalian karena emang harus banget di tonton!!!! Banyak pesan yang bisa diambil dan jadi melek politik. Period!

Comments

Popular posts from this blog

Pembangunan Pertanian Basis Ekonomi Indonesia

Secure

Support System