Rindu.

Apa yang kamu lakukan ketika kamu sedang rindu-rindunya dengan seseorang? Pasti ada rasa gengsi untuk mengungkapkan kata-kata "kangen". "Aku kangen kamu". Kalimat tersebut pasti tidak mudah untuk diucapkan.

Ketika kamu sangat rindu, pasti ada rasa gengsi dan juga sikap tidak ingin dipandang rendah oleh orang yang dirindukan. Karena, kamu harus terlihat tangguh dihadapannya. Tangguh, seakan tidak terjadi apa-apa. Yang kamu bisa lakukan hanyalah diam. Diam dan memendam rindu itu sendiri, dalam pikiran dan dalam hati.

Diam-diam merindu. Mungkin dengan diam, kamu mampu berharap bagaimana rasanya kalau bertemu. Mungkin dengan diam, kamu mampu berfantasi bagaimana rasanya bertemu dan melepas rindu dengannya. Mungkin dengan diam, kamu akan mendoakannya agar kelak kamu dan dia bisa bertemu lagi. Hal yang paling indah ketika diam saat merindu adalah mengingat kembali hal-hal yang telah kalian lalui bersama. Mungkin juga dengan mengingat hal tersebut, kamu juga akan mengingat dan mengintip sedikit kenangan pahit yang telah dilalui. Ketika bertemu pun, yang dilakukan adalah berbagi cerita dan pengalaman tentang bagaimana kalian bertahan akan hidup tanpa kehadiran satu sama lain. Dengan begitu, rasa rindu itupun sirna, karna sudah dilepas.

Menurutku, rindu adalah salah satu cara menjadi dewasa. Dewasa dengan cara yang membuat kita berfikir, bahwa tidak hanya rindu saja yang perlu dipikirkan, tetapi hal lain diluar rasa rindu juga patut dipikirkan. Hal lain yang jauh lebih penting untuk dipikirkan dan dihadapi. Rindu itu indah. Bagaimana rindu begitu indahnya mengajarkan kita, manusia, untuk berfikir tidak hanya dari nafsu dan ego belaka, melainkan dengan akal sehat dan logika. Rindu itu hanya sesaat. Tapi, rindu mampu membuat kepalamu pusing kepalang karena pikiranmu hanya disesakkan oleh rindu belaka.

Aku sedang merindu.

Comments

Popular posts from this blog

Pembangunan Pertanian Basis Ekonomi Indonesia

Secure

Support System